Ia masih bawa dingin seperti dulu
Lelap dalam lemah hembusan angin…..
Aku tertawa memeluknya
Nafasnya dingin meremukkan tulang dan sendiku
Sebelum kembali memeluknya lebih erat
Lebih dekat…
Irama biola menyayatku di setiap nada tinggi
Sebelum sempat putuskan satu senar…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar