Kamis, 06 Januari 2011

Teruntuk

Adili hatimu
ketika kau menjahati satu rasa yang indah
Tanya pada alam
Apa yang ia buat hingga pagi begitu damai
Lepaskan haru di rintik hujan
Lalu dengan senyum,
pilihlah dengan sayap apa kau ingin terbang?
===============================================

Kau Dan Perlawanan

Gadis bermata elang,
apa yang kau gumam di paruhmu?
Diam kau gulingkan bandit-bandit bermuka rata
Melukis wajah ketakutan di tembok retak
Hitam putih pudarkan warna tawa
Matamu terpejam kala menyentuh senyumnya
Dan kau bayangkan lagi
Indahnya sebuah kepahitan…
============================================

Sobat Sepiku

Sobat sepiku, gemilang dalam rona gelap
Aku sepasang matahari redup menunggumu
Di sisa bias gemilang putih,
Kukabarkan purnama yang lupa akan dirimu
Sobat masihkah kau tertidur pulas?
Diami aku bercerita tentang awan
Selamanya kita berenang dalam malam
Aku ingin bertenda di rumahmu awan
Merayap di lintang tengah rotasi waktu
Aku menunggumu datang, sobat….
=================================================

Sahabat

Sahabat bagai sebatang lilin dalam gelap
yang rela lebur ‘tuk terangi sekitar
Tak pernah ia harap satu balasan
Ia hanya memberi…
memberi…
dan memberi…
Saat gelap berlalu
Dan setitik sinar pun kembali bersemi
Tak satupun insan malam yang kan mengenangnya
Tapi tiap tetesannya akan selalu berucap
Ketulusan yang ia berikan
Kegelapan yang ia kalahkan
Akan selalu bernyanyi
Thanks sobat…
==============================================


Sengau


Apakah aku cukup berarti??
Demi gemintang…
aku rela menerawangi gelap malam
Aku tak pernah diam
Seperti dingin malam dalam nafasku
Atau belalang yang menggerakkan rusukku
Aku lelap dalam lelap orang lain
Tapi ku tak tau
Ketika malam di kala kedinginan
Dan tak tertidur….
Adakah seucap kata yang menghangatkanku???
===============================================

Terbunuh

Remukkan batuku dengan tanganmu
Jadikan pasir yang kau terbangkan
Cairkan aku dari beku anganmu
Alirkan menuju sungai yang kau sesatkan
Tak hayal sepotong kupu2 malas hinggapi
Di diriku lahir sebuah kemunafikan
Menantang lahirnya mentari
Meski ku terbunuh di bawah gelapnya
Lalu biarkan ku bertanya
Kapan ?
==============================================

Kupu Kertas

Terlalu lama kau diam
Bagai pagi yang lupa warna embun nya
Seakan bumi dibungkus hitam yang berpadu ungu,
Kau masih langit nan biru
Kupu2 kertas yang lembab,
Masihkah sanggup kau kepakkan sayap lemahmu?
Malam seperti apa yang membuatmu hilang
Atau kabut apa yang halangi cahaya surga
Ketika sobatmu ingin melihatnya lagi
Di wajahmu…
Ada apa kawan???
=============================================

Gadis Hujan 1

Dingin bawaku kembali
Bagai mimpi menyaksikan hujan menyapamu
Dibaluti selimut asap,
Aku terbang membawakanmu rindu
Melihatmu bersetubuh dengan rintik yang jatuh
Kau angkat tangan, menatap langit
Aku awan yang terpaku melihatmu
Di setiap hujan,
Kau menunggu dingin yang kukirim
Apa yang kau bakar di bawah pesta air itu???
Bulir embun atau paras lelahmu???
Wajah jiwa mu pucat pasi
Menunggu pelangi hitam putih
Tapi,
Kau tersenyum padaku
Awan yamg memberimu hujan
Dengan pelan kau pejamkan mata
Dan berkata “masih kutunggu maafmu”
========================================


Gadis Hujan 2

Ia masih bawa dingin seperti dulu
Lelap dalam lemah hembusan angin…..
Aku tertawa memeluknya
Nafasnya dingin meremukkan tulang dan sendiku
Sebelum kembali memeluknya lebih erat
Lebih dekat…
Irama biola menyayatku di setiap nada tinggi
Sebelum sempat putuskan satu senar…
============================================

Topeng Sahabat

Khilafkanku tentang diriku
Dan benar bahwa,
Aku takkan temukkan apa yang kucari
Atau temukan diriku
Tersendat indah di kelopak kaktus
Dan naluriku terlalu indah
Untuk kugemingkan
Bersama kejora atau cahaya berona diufuk sana
Aku takkan mendalami
Atau jelajahi mu bersama akan disana…
Aku belaian ombak…
Tapi aku butuh nyiur yang tak sekedar menghempas
Aku ingin sesosok lumba-lumba yang mencabik dadaku
===================================================

Hebat

Di atas malam
Liliput mengeja sebaris nada dirimu
Sahabat,
Kutampar malam-malam hening di sisi dingin
Tapi kau datang mencabik selembar keangkuhanku
Itulah yang buat dirimu begitu hebat
=======================================

Begitu Mudah

Begitu mudah aku marah
Begitu mudah aku benci+++++
Begitu mudah aku kecewa
Begitu mudah aku tenggelam
Begitu mudah aku begitu
Begitu mudah aku mudah
Begitu mudah, aku begitu mudah
==========================================


Ku Takkan Tertidur Lagi

Tak dingin lagi kabut basah dikulitnya
Senja berlari ke arah bintang
Di sudut ia dan malam bercerita
Beberapa kemuning terbang
Mengitari padam hatinya
Tersudut ia berkata pada gelap
Patahkan saja mimpiku
Usir peri tidurku
Bisukan pujangga malam itu
Karna aku takkan tertidur
Lagi…
===========================================

Dimana Hatimu

Tetesan hawa malam
jatuh begitu tenang
Bagai kabut dingin
yang merangkul pundak sang malam
Di jalanan hening seakan bungkam bertanya
Dimana hatimu???
Dan malam bukanlah sebuah kegelapan
=========================================

Pagi

Ketika kita bisa dapatkan ketenangan
Yang begitu nyaman menyentuh embun
Dan bersandar dari dingin
Yang bekukan semua ego di hati
Dan terus memandang fajar,
Yang masih berebut dengan gelap
Di langit masih ada beberapa bintang
yang berkedip menunggu pagi
pagi embunku….
=======================================

Bintang Terang

Semua orang
butuh bintang terang dalam hidupnya
Namun
bila kau tak temukan bintang terangmu
Maka cobalah jadi bintang terang itu
Agar orang lain
temukan bintang terang nya dalam dirimu
===========================================

Sunset Hati

Jangan lepas harapmu
Demi hujan yang terus menitikkan kebeningan
Jangan lelah menanti
Seperti samudra yang merangkul mentari
ketika lelah
Akan selalu ada keindahan
Di ujung penantianmu
Seperti sunset di hatiku
========================================

Terbaik

Cinta bagiku bukan yang terindah
Cinta bagiku bukan yang terbesar
Cinta bagai nyawa embun
Yang walau hanya sesaat
Tapi begitu bening dan suci
Ku tak bisa janjikan rembulan di kakimu
Atau mentari di genggamanmu
Apalagi lautan kuhamparkan dihadapanmu
Tapi kupastikan
yang TERBAIK dariku untukmu
=========================================

Benci Mutiara Itu

Dan jadikan aku mutiara
Yang senantiasa
Diam di palung laut yang paling dalam
Aku butuh nama-nama
Kala kurasa pagi menyapa
Dan gereja kecil hantarkan siul untuk ku eja
Aku butuh seseorang saat ku butuhkan
Dan bencilah aku semaumu
Atau caci aku semaumu
karna kupantas untuk itu
========================================

Agenda Persahabatan Dari Sang Pelangi

Rias jingga di ujung mimpi
Sakral mimpi berarah naik
Kau yang mencintai waktu
Bakar diriku dalam pernak pernik mimpi
Ada rindu yang mengejar cinta
Mencari kidung yang teduhkan seikat rasa
yang takbutuh rasa
Tak semua awan mampu simpan mendung
Dan angin bercinta dengan paus rakus di kerangkeng
Adakah agenda untuk balut lukamu?
Jika tidak,
Biarlah pelangi yang ku ukir
Ketika dirimu terbang di hari bahagiamu
Karna catatanya takkan pernah hilang
agenda persahabatan dari sang pelangi
Met Ultah Sobat Baikku
=========================================

Untuk Cintaku

Mega tak pernah padam
Meski kau dalam gelap
Kau karya yang begitu indah
Langit pun memintaku membelaimu
Meski seniku tak semanis garis senyummu
Namun di kanvas cinta
Kita adalah lukisan terindah
=====================================

Friend

Face like water on the shadow
Smile like a thunder in the rain
Some forest were burnt in black mind
Blue sky make you so blind
Are you fine???
============================================

Kecewa

Yang mengajakku ke utara
Mendungku di bawah lipatan fajar
Lembab menyetubuhi ruang kecil dibukit curam
Biarkan ku mengadu pada asap
Bijaksanakah???
Yang menemaniku…..
========================================

Kembali…

Hati terlalu lemah dalam pencarian
Jiwa teramat sepi merapat keperapian
Ketika terjebak dalam keindahan
Selalu hampa substrasikan diam
Rindu awan terbang tenggelam
Seperti cinta yang lepas di tengah samudra tenang
Ada apa dengan hatinya???
Memaku senyuman di dinding bayu siang
Kala temukan surga kecil dari baja
Untuk kusimpan lagi hatiku di matanya
============================================

Senyum Kawan

Pelukis senja
dalam keemasan langit senja
Cahaya memadamkan diri di ufuk
tempat ia biasa lelap
Tekstur awan berubah pucat
di lembayung yang sesaat
Sebelum jubah kelam perlahan merayapi cakrawala
Sempat kulihat senyum manismu disana
Di sisi mentari senja itu, kawan…
============================================

Senja (embun malam)

Tidurlah matahari
Beberapa pujangga
merangkai awan dengan barisan puisi
Lelapkan bintang-bintang dengan jubah hangatmu, malam
Selimut dingin penyair sedang selimuti bayu jenuh
Teteskan saja beningmu Embun Malam
============================================

Rindu

Malam telah menjadi diam
Ditemani embun dingin yang mulai turun
Di bintang yang sayu memandang
Tertulis sebaris puisi, selimuti dinginmu
Purnama…
Yang dengannya aku pernah rasakan terang
==========================================

Temanku

Tahukah kau tentang embun???
Yang kan mengajakmu menikmati pagi,
dalam keheningan
Yang bersamanya kamu terbang
dan merasakan kesejukan
Kebeningan yang selalu mendengar bisikmu
Kemurnian yang peduli ketika kau menangis
Kejernihan yang selalu mengerti dengan sepimu
Tak kuharap jadi pagi nan indah bagimu
Tapi ijinkan aku jadi embun di hatimu
Yang begitu tulus temanimu
=========================================

Pujiku

Polos sorot matamu bersih
Sepasang senyum membekas di pipimu
Tatapmu ke arahku bawa damai
Tawamu mengukir keluguanmu
Lakumu nan elok luluhkanku
Tawamu mampu undang tawaku
Mengenangmu bahagiakanku
Mungkin ku tak kan bisa dan takkan pernah bisa memilikimu,
Tapi ijinkan ku tuk jadikanmu cinta suci dalam hatiku
Hanya itu…
========================================

Pergilah Teman

Berhembus….
Berhembuslah angin musim dinginku
Karyamu tak begitu kasar
Seperti rasa terimakasih burung pada angin
Dekapku dalam cakrawalamu yang tenang
Lembut menenangkan badai
Meski seniku tak begitu indah…
Pernahlah lau tidur dibelai malam?
Kulihat kau bagai fajar yang menantiku
Ketika pagi datang,
kau embun yang basuhku dengan kebeinganmu
Ketika siang datang,
kau selimutiku dengan sepoi yang kau hembuskan
Hingga ketika malam,
Kau rembulan yang temani tidurku
Karna kau tak pernah pergi
Kau hanya menitipkanku pada waktu
Dan kau mengejar citamu…
Apa kabar kawan baikku??
Mampu

Saat kamu berfikir mampu
dan berucap kamu mampu
Maka saat itulah kamu tak mampu
Karna dengan berucap kamu mampu
Itu membuktikan betapa kamu tak mampu
Saat kamu berucap lafaz “tak mampu”
Itu membuatmu mampu melakukan sesuatu
Yang mungkin kamu tak mampu
Orang yang tak mampu akan dengan mudah berkata mampu
Dan orang yang mampu tak akan mampu berucap mampu
Jadi jangan merasa mampu saat kam mampu berucap mampu
=====================================================

MI B

Ku menawan malam agar kau takmencengkram tawamu
Akan ku isi dalam ruang yang pernah kita tinggali lama
Aku pernah mengajak angin yang keluar dari nafasmu
Ketika kuruncingkan di tanduk rusa
Ku gigit iga-iga yang tajam mencengkram
Tapi tak kurasa indah melebihi
Ketika bersamamu kawan-kawan
Waktu yang kita lewati di MI-B
=============================================

Cinta : Cerita Dan Makna

Setiap detik yang terlewati beri kita satu makna
Tiap bagian waktu yang hilang tinggalkan sebuah cerita
Dua remaja terkapar atas nama cinta
Mendulang kasih sayang di sungai kehidupan yang deras
Coba temukan sejuta alasan
Ikrar untuk terus berpegangan
Saat mata tak lagi jadi dewa
Sumpah setia hanyalah kata
Dua remaja ucap pisah selamanya
Hanyutkan cinta disungai setia
Membakar bara alasan hingga mendebu
Cinta hanyalah soal cerita
Dan beri kita satu makna

Jual Kembali Mimpi Yang Tak Pernah Kau Beli

Untuk apakau jalan jalan itu??
Toh kakimu akan terluka
Ingatlah bekas luka itu tak hanya milikmu
Kawan…,
darahmu bukan racun yang menjingga pada embun
Yang kan menghausi kering mentari
Mungkin hanya air mata yang kan berjelaga di kidung jiwaku
Tak hebat bila kau bakar semua dengan tulang belulangmu sendiri
Dan kau kau kipasi dengan jemari yang tak rapat
Karna asapnya kan menciumi amis nuraniku
Mimpimu, mimpiku adalah kotoran kita
Mencekik leher kita dengan pita warna warni
Namun yang kita dapat hanya segudang keringat
Jual kembali mimpi itu
Karna kita tak pernah membelinya
Untuk semua kawan…
==========================================

Aku Untukku

Kusendiri menampar hening malam ini
Kala kesunyian selalu jadi teman sejati
Bisingnya dunia memaksa hatiku menari
Meski jiwaku lebih senang bernaung dalam sepi
Ku benci berlari,
Tapi kan tetap mengejar
Kubenci berkata,
Tapi kan tetap berucap
Nada-nada bergetar tanpa suara
Desahan jiwa meracik simfoni indah kurasa
Dan kupeluk lagi diriku yang tersudut dipojok hati
=====================================================

Arti Diri

Kadang ku bertanya,
Apa yang ku cari?
Dengan semua rasa yang tak ku mengerti
Kujual harga diri,
Demi langkah yang tak pasti
Mencoba kuliti hari,
Tuk temukan belati yang tersembunyi
Hingga tak peduki jiwa lelaki yang telah mati
Kadang ku berhenti sendiri,
Memaki diri yang tak ada arti
Lalu menutup hati bagi diri
Meski belum mengerti yang kucari
=========================================

Segemis

Rangkullah sejauh kau mau
Apa yang kau inginkan
Terbanglah setinggi kau bisa
Dengan sayap terindah yang kau miliki
Namun,...
Jika kau rasa lelah
Tersenyumlah pada bintang yang paling terang
==============================================

Karang Cinta

Di jiwaku ada karang
Begitu kokoh ditepi hamparan pasir
Selalu terkikis oleh gelombang
Namun takkan retak
Terlalu kokoh oleh terik mentari,
guyuran hujan
Atau badai sekalipun
Hanya sesekali camar laut
Yang hinggap disana saat terik
Lalu terbang melayang setelah lelahnya hilang
Karang ini takkan hancur
Hanya karna mata dan rasa
Meski ada jutaan lumba-lumba
yang menari disana
Disini ada cinta
Kan ku ajak kau mengarunginya
======================================

Kenyataan

Tak semua yang kau inginkan
Harus kau dapatkan…
Tak semua yang ada di depanmu
Harus kau kalahkan…
Tak semua rencanamu
Harus kau wujudkan…
Tak semua isi hatimu
Harus kau terjemahkan…
Karna tak semua nuranimu
Harus kaunyanyikan…
===============================================

Terimakasih Guru

Benang-benang tak mengerti
Kau simpulkan untuk kami
Kemudian kau rajut dan kau jadikan kain
yang melindungi kami,
menghangatkan kami dari hawa kebodohan
Desah kesal kami kau jadikan racun
Yang kemudian kau ramu menjadi obat
Untuk mengobati lukamu mendidik kami
Gelak tawa kami k au jadikan alasan
Untuk mendayung perahumu yang kadang goyang
Terimaksih guruku
Pahlawanku…
=============================================

Ego…

Malam bagai tirai yang membatasi sesuatu yang nyata
Dan mimpi bukanlah doa yang tertumpuk di pelupuk mata
Sama….
Kala tersentak kita berpikir dua hal saja
Pertama…
Untung cuma mimpi, jika itu buruk
Kedua…
Ini gak mimpi kan?, jika itu indah
Begitu juga serakahnya ego,
yang sering kita anggap “kebebasan memilih”
=============================================

When You


Saat kau tak ingin
Kau dipaksa
Saat kau mau
Kau terpaksa
Dan saat kau terdesak
Kau memaksa
Ya itulah hidup kawan…
Semuanya tak harus seperti yang kau inginkan
Dia lah yang punya peran dalam setiap keinginan
Ternyata hidup pun punya keinginan
Yaaa... itulah hidup kawan
===========================================

Bohong

Bukankah hidup…
adalah pertarungan antara brnar dan salah
Dan dalam pertarungan ini selalu ada ksatria yang gugur
Lalu apakah salah,
Jika aku takluk dikaki kesalahan itu?
Dan berbohong adalah,
Jalan untuk menebus kesalahan itu
===========================================

You

Ku pernah memujamu setinggi langit
Ku juga pernah menginjakmu lebih rendah dari tanah
Hingga akhirnya kulepaskan kau bagai debu yang berterbangan
Begitu bebas…
Begitu lepas…
Pergilah cinta
=================================================

Setia

Arti setia
bukan seberapa lama kita bisa melakukannya
Makna setia
bukan seberapa kerelaan kita untuk berkorban
Dan indahnya setia
bukan seberapa hebat kita memegang janji

Tapi arti setia adalah
bahasa hati yang tulus,yang dirimu juga tak mengerti
Makna setia adalah
ketika kita bisa bertahan saat semua sudah terasa tak mungkin
Dan indahnya setia adalah
ketika kita bisa menumbuhkan harapan tanpa berharap
===================================================

Suara Hati

Hari ini berjalan seperti mimpi
Indah, namun hanya sebentar
Disini kubertarung sendiri
Melawan musuh dalam diriku
Berjuang demi sedetik bahagia dan segumam tawa
Sedang semua mata memandang ku hina
Seakan diri ini tak ada harga
Disana jiwaku bimbang
Seakan mereka t’lah buat nurani ini telanjang
Ku tak tahu….
Jika aku mati malam ini,
Apakah ada yang ‘kan menangis??
Ku tak tahu….
Jika esok aku tak ada lagi,
Apakah ada hati yang kan berduka??
Ku berlari…
Dan berhenti…
Lalu ku tertawa sendiri…
Sungguh tak ku mengerti…
Aku ingin seribu

Ingin rasanya…
Kulari seribu kilometer dari sini
Atau tidur seribu malam
Menjauhi mimpi buruk ini
Kan kucoba melampaui seribu masa
Dan melupakan hari ini
Menunjuk satu cahaya
Diantara seribu gemiontang langit ini
Kuingin tiba di suatu masa
Dimana aku adalah aku
Dimana aku tak perlu berpikir
Untuk yang tak kusuka
Ku ingin hilang ditelan waktu ini
Lalu muncul dengan yang lebih baik
Di tempat ini…
namun di waktu dan keadaan yang berbeda
Selamat jalan ibu…
==========================================

Aku Pergi

Aku pergi mencari jati diri ini
Melabuh mimpi di telapak kaki
Memilih keinginan atau ilusi
Aku pergi mungkin tak kembali
Untuk sekarang atau kelak nanti
Aku pergi…
Aku ingin tidur bersama puisi2 ini
Mengenang hari demi hari
bahagialah tanpa aku
===========================================

Keraguan

Saat kegelisahan menggerakkan ujung2 jemari
Menggores tinta2 rindu dalam hati yang kelam
Harapan dalam ketidakpastian meramu menjadi jutaan kata
Menumpuk dan melekat di jantung
Hingga menyumbat pembuluh darah
Hadirkan tawa dengan bongkahan senyum kecil
Lalu lepaskan tatap kosong
Gelisah dan keragyan membelenggu hati
Setiap mau tersenyum
Detakkan jantung lebih keras
Namun membunuh dalam hati
=========================================

Ketika Pagi Tak Kembali

Saat pagi datang, kau genggam mentari
Saat pagi tiba, ku goyangkan dedaunan
Saat pagi menyapa, kau hembuskan angin
Saat pagi memanggil, kau kicaukan burung
Setiap malam akan pergi
Kita selalu berdoa agar esok masih ada pagi
Agar kita masih bias khayalkan satu cerita lagi
Satu saat pagi tak datang
Kau tahan tangismu
Namun ku tahu engkau sedih
Kita teteskan airmata di hati
Berharap pagi akan kembali
Meski hanya mimpi Teman Khayalan…
===========================================

Brengsek

Cahaya yang menjilati gelap
Nafsu pemangsa buas keinginan
Sisa darah dari waktu yang diperkosa
Membatu di sisi rusuk-rusuk waktu
Roda dari bus-bus negeri waktu yang kosong
Terminal hati...
Samudra jiwa...
Pelabuhan kata...
Dasar Brengsek...
===========================================

Jalan Hidup

Jalan hidup memang tak harus lurus
Karna belokan buat hidup lebih indah
Dan bila satu saat kau tiba di persimpangan
Lalu bingung tentukan arah terbaik
Biarkan nuranimu yang memilih
Saat kau bosan berjalan
Dan merindukan tempat persinggahan
Namun kau tak punya alasan untuk bertanya
Dan kau berpikir untuk berhenti saja
Maka
Yakinlah hal termahal di dunia akan kau dapatkan
Kesempatan kedua
===================================

Teman

Teman…
Pernahkah ku menyakiti kalian???
Pernahkah aku lari dari kalian???
Dan pernahkah aku tak membantu ketika kalian punya masalah???
Pernahkah kalian…
Sekali saja memikirkan orang lain yang sedang tertekan???
Pernahkah kalian mencoba untuk tak egois???
Tahukah kalian betapa tak sempurnanya hidup orang lain???
Tahukah kalian apa yang sedang dirasakan teman kalian???
Pernahkah kalian…
mencoba jadi alas kaki bagi orang lain yang sedang berjalan di kerikil???
Atau merasakan ketertekanan orang lain dibawah sandal berduri keegoisan kalian???
Mampukah kalian damaikan orang lain tanpa membuat mereka membunuh jati diri mereka???
=============================================

Kita Butuh Waktu

Saat tawa lebih berharga
Dari seribu kata tanpa makna
Saat yang terucap
Tak lagi melambangkan makna
Saat kedewasaan mengikat perbedaan yang ada
Saat senyum mampu membuat semuanya berbeda
Dan saat kita mengaggap diri lebih berharga dari apapun
Kita tak butuh senyum teman
Tapi kita butuh waktu
======================================

Tangis Bisu (Tsunami)

Satu lembar lagi goresan pahit negeri ini
Satu kisah kelam bumi pertiwi
Ujung nusantara sedang diam, sunyi
Aceh menangis dalam kenisuan hati
Ribuan manusia menghadap yang kuasa
Goyangkan bumi
Hancurkan jurang-jurang tawa dalam keluarga
Yang sekarang semuanya sudah tak bernyawa
Gelombang raksasa menyapu kota
Membersihkan lumut-lumut dosa disana
Bahasa duka
Logat cinta
Dialek alam murka
Aceh ujung tahun kelam dan sunyi
Menangis tersedu dalam bisu
======================================

Mereka Lepaskan

Mereka terpaksa melepaskannya
Meski berat tapi ini harus
Mereka seakan dihukum oleh keadaan
Karena sering tak jujur pada kemampuan
Mereka berjuang untuk bertahan
Meski semuanya penuh beban
Sampai akhirnya waktu yang memutuskan
Hari ini adalah perubahan
Esok adalah sisa harapan
Meski tak mungkin
‘kan kami usahakan
Selamat jalan kawan ...
=================================

Artimu

Detikdemi detik terus berlalu, tak satu kata pun tergores
Hanya tetes demi tetes yang terus membasahi kertas ini
Lama ku berpikir tentang dirimu, tentang semua kata yang kau ucap
Semua gurau dan senyum yang kau beri, semua sifatmu yang menyentuh kalbu
Ku coba pejamkan mata, berharap kau hadir dalam lamunan
Namun kau pun tak pernah jauh dari ilusiku
Kutahu...
Meski tak ada akhir,
Semua nya harus berakhir
tanpa harus diakhiri
===================================

Dewi malam

Sabda malam bersajak atas namamu
Merangkai pucuk-pucuk mimpi
Dalam makna tanda tanya
Merajut ujung malam hingga terasa tak berakhir
Menggunting kedalam hingga merobek batas waktu
Lalu tak ada yang datang hingga malam memudar
Seakan pekatnya habis dilahap batas rasa takut
Berhentilah berpura-pura
Kau muncul dari kerudung gelap
Dan terakhir berkata ‘’akulah yang membunuh malam
Jangan harap ia akan terangimu’’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar