Kamis, 06 Januari 2011

Puisi Untuk mu

Rembulan menghempas di semilir lautan berkecamuk
Tanpa aura menantang mutiara-mutiara yang naik ke permukaan
Pada mata lumba-lumba yang bercermin
Ia menatap wajahnya yang kedinginan
Seribu musim semi tanpa purnama
Pada senja-senja tak tak bermega
Tak menepis pagi yang bertabur embun
Ia masih terlelap di pulasnya kehampaan
Terbuai keraguan menatapnya
Rembulan kesepian,
Di matamu kehangatan
Masihkah perlu bertanya ? ?
Keindahan yang tersembunyi
Its You . . .









Denting tak berdawai memeluk sunyi
Nada berirama tanpa nada
Gerimis memetik seutas melodi tak bernyawa
Lagu tentang jiwa . . .
Lalu sebait syair biru merayapi
Di nadi musik yang menyiksa
Tanpa ada ketukan yang membuatnya indah
Kau hadir tak nyata
Kau datang tak seketika
Memegang bagian terpahit yang kutakuti
Aku takkan menjemput nyali itu
Memegang keranda kematian jiwaku sendiri
Aku tak datang untuk sebuah kesia-siaan
Karna dirimu, aku rasakan lagi nada itu
Di dirimu aku menemukan sosok bidadari . . .
Terimakasih....








Nafasku adalah angin malam yang dingin
Tulang rusukku adalah reranting kayu yang rapuh
Di darahku mengalir racun yang mematikan
Jemariku mencengkram erat seperti lintah yang lapar
Jangan ragukan aku
Karna kata-kataku adalah jiwaku . . .

Jangan menangis didepanku langit
Aku adalah airmata yang sudah mengeras
Jangan amukkan amarahmu bumi
Kakiku adaah pohon yang mengakar terlalu kuat
Jangan ragukan aku
Karna kata-kataku adalah jiwaku . . .

Mentari tak panas bagiku
Didiriku ada darah yang lebih panas
Hujan tak dingin bagiku
Jiwaku lebih beku dari itu
Jangan ragukan aku
Karna kata-kataku adalah jiwaku . . .




Hai cinta...
Sedang apa dirimu ? ? ?
Intro…
Pagi datang lagi mengantar kita pada estafet
Yang tak pernah memberi ruang utuk sekedar mengeluh
Sedangkan hari tak pernah meninggalkan catatan kecil untuk kita eja
Atau beberapa keping mimpi yang mungkin kita ingat sebelum tidur
Kita adalah para pecundang di muka bumi ini
Yang hanya melihat kisah ketika hujan
Atau saat petir marah
Lalu membusungkan dada saat awan cerah
Tertawa sombong saat angin membelai lembut
Namun hanya seorang pemberani lah yang
mampu menatap ketakutannya sendiri
Seperti halnya aku yang takut kehilanganmu . .






Bubarkan saja pesta gemintang di malam-malam tanpa purnama
Aku mengajak seraut paras hujan mendekati pelangi hitam putih
Ada cinta di setiap mata gadis
Rindu yang menggila mencari apa yang buat aku tertawa
Tapi aku lahir dari bibir awan yang menghitam
Bernafas di topan yang mengamuk
Melihat dari mata sayu gemuruh yang kejam
Dinda . . .
Maukah kau terus bersamaku ? ? ?
Memandang pelangi Hitam Putih ku ? ? ?
Dan Hidup di hidupku yang penuh gemuruh ? ? ?











Aphro . . .
Masih kurindukan lagi satu puisi tentang kita
Ketika aku, kau dan gemintang berpegangan memagar purnama
Aku tak ingin kehilangan dunia kita yang begitu bening
Dunia tempat kita berkaca
Aku ingin menyelamimu . . .
Walau harus tenggelam dalam pertarungan waktu
Aku rela tersudut mencari pelabuhanku yang hilang, tanpamu . . .
Hingga kau terasing di lamunan diammu yang tak bertepi, tanpa mengajakku . . .
Aku akan bertahan walau kau meminta kita berjalan sendiri, meski sepi . . .
Karna ku yakin kau akan datang kembali padaku
Meramu cemoohanku didadamu
Kau bangunkan dan kau rangkul aku dipundakmu
Lalu dibatas mimpi kau akan mengajakku melihat bintang dan purnama itu memagar CINTA kita
Hingga aku tertidur kembali bersama bintang dan purnama itu dan bermimpi
Memegang lagi jemarimu...
Thanks aphro
Aphro,
Kenapa kau begitu indah
Kau tebarkan pesonamu ke segala arah
Kau genggam aku dalam kotak mimpi yang indah
Bersamamu kurasakan bahagia yang tak pernah berubah
Selamanya kau pemenang
Di dirimu hadir sebuah gemintang
Tak bersayap namun kau bawaku terbang
Dalam gelap pun bersamamu aku merasa terang
Jangan pernah berubah
Aku tak ingin keu gelisah
Jangan sampai mimpimu patah
Karna rembulan pun akan marah
Tetaplah tenang
Teruslah berjuang
Doaku selalu bersamamu honey. . .








Cinta suciku . . .
Gemilang dalam rona gelap
Aku sepasang mentari redup memandangmu
Disetiap bias gemintang putih, kukabarkan purnama yang lupa akan dirimu
Masihkah kau tertidur pulas ? ? ?
Temani aku bercerita tentang awan
Ketika aku ingin bertenda di bulan
Agar kita hidup dalam rotasi waktu
Yang tak memberi bats untuk menyayangimu
Aku menunggumu . . .
Aku mencarimu . . .
Aku mendapatkanmu
Namun aku tak mau kehilanganmu . . .











Selamanya hatimu kan kujaga
Seperti samudra yang ku aliri madu
Kubuatkan kapal kecil dari jiwaku yang putih
Kau akan kukayuh diantara angin laut yang bergemuruh
Tak ‘kan kubiarkan kau rapuh
Didirimu kusandarkan layar cintaku
Pada tiang yang paling tinggi akan kuukir namamu
Dan akan kukibarkan layar itu untuk arungi samudra nan luas
Aphro....
Ikutlah bersamaku....
Berlayar rindu tanpa ragu
KAU KEKUATAN YANG INDAH . . .










Mungkin rasaku padamu bukan yang terbesar
Ataupun yang terindah dari yang terindah
Apalagi termewah yang yang pernah ada
Tapi harus kau tahu
Rasa Sayang ku padamu tulus dan suci
Bagai embun
Yang walau hanya setetes
Tapi begitu bening dan suci
Begitu suci dan penuh kedamaian
Itulah cintaku padamu
Begitu murni keluar dari hatiku
Tanpa nafsu ataupun ego diri
I Love You Som Much
From My Deepest Heart










Kau jalani takdirmu sebagai bunga
Semakin hari kelopak merahmu ,kan memudar olah waktu
Satu persatu mahkotamu gugur ke bumi
Hingga daun mudamu tak lagi hijau
Namun kau harus terus bertahan
Demi inta dan harapanmu
Waktu takkan bisa mengalahkanmu
Atau buatmu berhenti berpijak
Jangan pernah menangis
Jangan selipkan duka diranting mawar
Kau akan semakin terluka
Jika kau sudah tak berdaya
Tak mampu hapus airmat
Maka camkan sebuah sabda
“Yaaaa... Aku Bisa”
Aku akan datang padamu
Temanimu melewtinya
Deraikan tawa di balik airmata
Hingga airmata itu mengering
Aku Brjanji . . .




Sabda malam bersajak atas namamu
Merangkai pucuk-pucuk mimpi
Dalam makna tanda tanya
Merajut ujung malam yang kian kelabu
Mengisi kekosongan kala hampa
Menampar hamapa dengan kasih
Mata hawa dalam tatap suci malam
Bersinar terang putih dan berkilauan
Bagai pelita malam saat rembulan hilang
Jendela usang saksi bisu
Cairkan hati saat kagum
Inikah krta surgawi ? ? ?
Bersembunyi di balik dinding harap
Terbunuh detik penantian
Bertahan demi sebuah alasan
Kau dewi malam
Adakah kau mengerti Cinta ? ? ?
Kuharap kau pahami maksud nurani . . .
Kubagai kelana di malam buta
Mencari pegangan untuk sebuah tujuan
Tak melihat dengan mata
Tapi merasa dengan hati
Kau bagai Lilin
Beri cahaya gelap hidupku
Suci hatimu takkan ku nodai
Tulus kasihmu takkan ku ingkari
Kau Indah melbihi bunga
Terang diatas sinar rembulan
Kau lebih indah melebihi bunga
Makna keindahan di atas bumi
Terimakasih Cinta . . .





Tak kan kulepaskan
Meski berat sekalipun pasti kupertahankan
Walau aku akan dihukum oleh keadaan
Karna aku harus jujur pada Cinta yang ku dambakan
Aku akan berjuang untuk bertahan
Meski pasti akan penuh beban
Sampai akhirnya WAKTU yang memutuskan
Hari ini adalah pernyataan
Esok adalah Harapan
Apapun kulakukan demi ketulusan
Believe Me . . .







Hidup ini penuh dengan pertanyaan
Yang setiap hari satu pertanyaan selalu menunggu untuk dipecahkan
Sedangkan di otakmu harus ada seribu jawaban
Untuk melebur tanya yang datang
Ingatlah . . .
Saat kau tak mampu menyelesaikan pertanyaan hari ini
Maka. . .
Esok akan ada tiga pertanyaan yang menantimu
Pertanyaan kemaren . . .
Pertanyaan hari ini . . .
Dan pertanyaan,
“Mampukah kau menyelesaikan dua pertanyaan sekaligus . . .”
. . . . . . . . . . . Don’t Be Lazy In Life . . . . . . . . .



Dalam hidup ini usahakan Jangan Pernah jatuh . . .
Kalau pu jatuh,
Berusahalah untuk tiga hal

Pertama,
Saat kau jatuh Pasrahlah . . .
Agar orang mengira kau TERjatuh

Kedua,
Setelah terjatuh Cobalah bangun kembali
Agar kau tak pernah diremehkan

Ketiga,
Setelah semuanya stabil
Lupakan semua kisah buruk itu
Dan mulailah EPISODE baru . . .
Agar kau selalu diperhitungkan . . .

OK ? ? ?

Malam datang begitu tenang
Pagi pun kadang datang tanpa suara
Bahkan angin sering melintas tanpa jejak
Air bisa saja mengalir tanpa gemercik
Petir mampu menyambar tanpa kilat
Layaknya hujan yang datang tanpa awan
Bulan keluar tanpa cahaya
Mentari menyinari tanpa kehangatan
Bintang berkedip tanpa arti
Tapi aku . . .
Aku benar benar tak bisa TANPA mu













Selingkuh sabda ketololan
Marah sabda kelemahan
Takut sabda kehampaan
Gugup sabda kekosongan
Cemburu sabda ketidakpercayaan
Diam sabda kebodohan
Ragu sabda kecerobohan
Curiga sabda kehancuran
Tertutup sabda tanpa arti

Namun Dirimu adalah Sabda Yang Tak Ternilai
Be Mine Forever . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar