Jumat, 11 November 2011
Contoh Iklan Produk Kecantikan
WALET CREAM BIO DISC ONLY 250 RIBU !!!
ORDER SMS: 0838 9837 3340 (RESELLER WELCOME)
Cream wajah walet adalah cream herbal yg bs menjadikan kulit wajah putih mulus n awet muda (dalam waktu 3 minggu) dgn pemakaian rutin,bisa jg mengatasi keluhan seperti :
-jerawat dan bekas jerawat
-flek hitam
-pori2 besar
-kerutan dipinggir mata
-wajah kusam,kering/berminyak
Komposisi:
-air liur burung walet
-Derma White
-Extract Bengkuang
-Vit C
-UV-A
-UV-B
Cream ini tdk mengandung bahan yg berbahaya sprti Hydroquinon/Mercury..Insya Allah aman dan Halal.Formula yg sangat ringan,cocok utk penggunaan sehari2 dan tdk menyebabkan ketergantungan.
Cream wajah walet ini mengandung extract "liur burung walet".Cream ini jg memberi nutrisi pd kulit wajah,melindungi kulit dr paparan sinar matahari secara langsung.
Cream walet ini jg sudah banyak dijual oleh Clinic di Jakarta,cuma masalah packaging aja.
Satu paket terdiri dari :
Day cream,Night cream,bar soap+anti alergi(utk sebulan pemakaian)
CARA PAKAI =
1. cuci bersih wajah dg sabun walet
2. oleskan krim anti iritasi, diamkan 5-10 menit hingga meresap.
3. oleskan day cream (pada pagi hari) / night cream (pada malam hari sebelum tidur)
UNTUK HASIL YANG MAKSIMAL:
1. rutin mengaplikasikan 3 langkah tsb di atas selama 2 minggu berturut2 (minimal) dan melanjutkan pengobatan demi mendapatkan hasil kulit halus, bersih, putih merata.
2. dianjurkan u/ menghindari bedak padat+make-up tebal selama minimal 1-2 minggu, selanjutnya bisa memakai rangkaian make-up spt bedak tabur/ bedak padat whitening u/memutihkan / bedak padat acne u/anda yg berjerawat.
3. menjaga kebersihan wajah + rambut karena rambut yg kotor+berminyak jg bisa menjadi penyebab jerawat (terutama bagian poni)
MAU WAJAH ANDA BERSIH BERSERI??? dAPATKAN KRIM WALET SEKARANG JUGA
Label:
Tugas Bahasa Indonesia
Ringkas Pidato
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik atau umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.
A. PENDAHULUAN
Peranan pidato dalam menyampaikan ide/informasi secara lisan kepada kelompok massa merupakan aktivitas yang sangat penting, baik pada masa lalu maupun pada masa mendatang. Seseorang yang sudah mahir berbicara di depan umum akan dengan mudah menguasai massa dan menawarkan ide-idenya agar dapat diterima orang lain.
Presiden pertama RI, Soekarno, dengan kemahirannya berpidato mampu menarik minat pendengar dalam jumlah yang luar biasa besarnya. Dengan kepintarannya, beliau sanggup mempersatukan orang Indonesia yang beraneka ragam budaya, suku, dan agama. Lebih dari itu, beliau sanggup menghimpun kekuatan yang mahadasyat untuk mengusir penjajah dari bumi Nusantara.
Kenyataan menunjukkan seorang yang mahir berbicara di depan umum cenderung memiliki relasi yang luas dengan teman- temannya atau masyarakat. Sebaliknya, seorang yang “pendiam” cenderung terbatas pergaulannya.
B. ISI
Persiapan-persiapan yang dilakukan pada saat menyusun sebuah komposisi untuk disampaikan secara lisan pada umumnya sama dengan persiapan sebuah komposisi tertulis. Perbedaannya terletak dalam 2 hal :
> Dalam penyajian lisan perlu deperhatikan garak-gerik, sikap, hubungan langsung dengan hadirin, sedangkan dalam komposisi tertulis sama sekali tak diperhitungkan.
> Dalam penyajian lisan tidak ada kebebasan bagi pendengar untuk memilih mana yang harus didahulukan mana yang dapat diabaikan, ia harus mendengar seluruh uraian itu.
(i) Empat Metode Penyajian Oral :
a. Metode Improptu (serta-merta): metode penyajian berdasarkan kebutuhan sesaat. Kesanggupan penyajian lisan menurut cara ini sangat berguna dalam keadaan darurat,tetapi kegunaannya terbatas pada kesematan yang tidak terduga itu saja.
b. Metode Menghafal : Penyajian lisan yang dibawakan dengan metode ini bukan saja direncanakan, tetai ditulis secara lengkap kemudian dihafal kata demi kata. Cara ini juga menyulitkan pembicara untuk menyesuaikan dirinya dengan situasi dan reaksi-reaksi pendengar selagi menyajikan gagasannya.
c. Metode Naskah : Sifatnya masih agak kaku,sebab bila tidak mengadakan latihan yang cukup maka pembicara seolah-olah menimbulkan suatu tirai antara dia dengan pendengar. Kekurangan meted ini dapat diperkecil dengan latihan-latihan yang intensif.
d. Metode Ekstemporan ( tanpa persiapan naskah) : Metode ini sangat dianjurkan karena meruakan jalan tengah. Kadang-kadang disipakan konsep naskah bila pemicara berusaha bersungguh-sunguh untuk menjawa semua pertanyaan.
(ii) Persiapan Penyajian Lisan
Dalam garis besar, persiapan-persiapan yang dilakukan untuk sebuah komposisi lisan sama dengan menyiapkan komposisi tertulis. Tetapi dalam hal ini pembicara biasanya menghadapi suatu massa yang sudah diketahuinya terlebih dahulu. Sebab itu ada persoalan-persoalan yang harus mendapat perhatian pembicara untuk disiapkan dengan baik jauh sebelumnya.
Persiapan-persiapan untuk penyajian lisan,data dilihat melalui ketujuh langkah berikut :
1. Meneliti Masalah:
a. Menentukan maksud
b. Menganalisa pendengar dengan situasi
c. Memilih dan menyempitkan topic
2. Menyusun Uraian:
a. Mengumpulkan bahan
b. Membuat kerangka uraian
c. Menguraikan secara mendetail
3. Mengadakan Latihan:
a. Melatih dengan suara nyaring
Perubahan urutan dapat saja dilakukan dalam tiap kelompok, misalnya seorang pembicara yang diminta memberi sebuah ceramah dengan tidak ditentukan topik pembicaraan, akan berusaha pertama-tama menganalisa pendengar dan situasi, baru kemudian menentukan topik dan tujuannya.
(iii) Menentukan Maksud dan Topik
Setiap tulisan selalu menentukan topik tertentu yang ingin disampaikan kepada para hadirin, dan mengharapkan suatu reaksi tertentu dari para pembaca atau pendengar. Reaksi dari para hadirin atas topik dan tujuannya akan lansung dilihat dan dialami pada waktu itu juga.
Sebab itu dalam menentukan maksud sebuah uraian lisan, pembicara haus selalu memikirkan tanggapan apa yang dinginkan dari para pendengar. Topik dan tujuan pertama-tama merupakan persoalan dasar bagi tema uraian dan wujud tema itu sendiri, dan kedua,topic dan tujuan bertalian sangat erat dengan tanggapan yang diharapkan dari para pendengar dengan mengemukakan tema tadi. Sering terjadi bahwa tujuan yang diinginkan pembicara memengaruhi pula pilihan atas suatu topic tertentu.
C. PENUTUP
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karier yang baik. Dalam sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal kita harus Menciptakan suatu keadaan yang kondusif.
A. PENDAHULUAN
Peranan pidato dalam menyampaikan ide/informasi secara lisan kepada kelompok massa merupakan aktivitas yang sangat penting, baik pada masa lalu maupun pada masa mendatang. Seseorang yang sudah mahir berbicara di depan umum akan dengan mudah menguasai massa dan menawarkan ide-idenya agar dapat diterima orang lain.
Presiden pertama RI, Soekarno, dengan kemahirannya berpidato mampu menarik minat pendengar dalam jumlah yang luar biasa besarnya. Dengan kepintarannya, beliau sanggup mempersatukan orang Indonesia yang beraneka ragam budaya, suku, dan agama. Lebih dari itu, beliau sanggup menghimpun kekuatan yang mahadasyat untuk mengusir penjajah dari bumi Nusantara.
Kenyataan menunjukkan seorang yang mahir berbicara di depan umum cenderung memiliki relasi yang luas dengan teman- temannya atau masyarakat. Sebaliknya, seorang yang “pendiam” cenderung terbatas pergaulannya.
B. ISI
Persiapan-persiapan yang dilakukan pada saat menyusun sebuah komposisi untuk disampaikan secara lisan pada umumnya sama dengan persiapan sebuah komposisi tertulis. Perbedaannya terletak dalam 2 hal :
> Dalam penyajian lisan perlu deperhatikan garak-gerik, sikap, hubungan langsung dengan hadirin, sedangkan dalam komposisi tertulis sama sekali tak diperhitungkan.
> Dalam penyajian lisan tidak ada kebebasan bagi pendengar untuk memilih mana yang harus didahulukan mana yang dapat diabaikan, ia harus mendengar seluruh uraian itu.
(i) Empat Metode Penyajian Oral :
a. Metode Improptu (serta-merta): metode penyajian berdasarkan kebutuhan sesaat. Kesanggupan penyajian lisan menurut cara ini sangat berguna dalam keadaan darurat,tetapi kegunaannya terbatas pada kesematan yang tidak terduga itu saja.
b. Metode Menghafal : Penyajian lisan yang dibawakan dengan metode ini bukan saja direncanakan, tetai ditulis secara lengkap kemudian dihafal kata demi kata. Cara ini juga menyulitkan pembicara untuk menyesuaikan dirinya dengan situasi dan reaksi-reaksi pendengar selagi menyajikan gagasannya.
c. Metode Naskah : Sifatnya masih agak kaku,sebab bila tidak mengadakan latihan yang cukup maka pembicara seolah-olah menimbulkan suatu tirai antara dia dengan pendengar. Kekurangan meted ini dapat diperkecil dengan latihan-latihan yang intensif.
d. Metode Ekstemporan ( tanpa persiapan naskah) : Metode ini sangat dianjurkan karena meruakan jalan tengah. Kadang-kadang disipakan konsep naskah bila pemicara berusaha bersungguh-sunguh untuk menjawa semua pertanyaan.
(ii) Persiapan Penyajian Lisan
Dalam garis besar, persiapan-persiapan yang dilakukan untuk sebuah komposisi lisan sama dengan menyiapkan komposisi tertulis. Tetapi dalam hal ini pembicara biasanya menghadapi suatu massa yang sudah diketahuinya terlebih dahulu. Sebab itu ada persoalan-persoalan yang harus mendapat perhatian pembicara untuk disiapkan dengan baik jauh sebelumnya.
Persiapan-persiapan untuk penyajian lisan,data dilihat melalui ketujuh langkah berikut :
1. Meneliti Masalah:
a. Menentukan maksud
b. Menganalisa pendengar dengan situasi
c. Memilih dan menyempitkan topic
2. Menyusun Uraian:
a. Mengumpulkan bahan
b. Membuat kerangka uraian
c. Menguraikan secara mendetail
3. Mengadakan Latihan:
a. Melatih dengan suara nyaring
Perubahan urutan dapat saja dilakukan dalam tiap kelompok, misalnya seorang pembicara yang diminta memberi sebuah ceramah dengan tidak ditentukan topik pembicaraan, akan berusaha pertama-tama menganalisa pendengar dan situasi, baru kemudian menentukan topik dan tujuannya.
(iii) Menentukan Maksud dan Topik
Setiap tulisan selalu menentukan topik tertentu yang ingin disampaikan kepada para hadirin, dan mengharapkan suatu reaksi tertentu dari para pembaca atau pendengar. Reaksi dari para hadirin atas topik dan tujuannya akan lansung dilihat dan dialami pada waktu itu juga.
Sebab itu dalam menentukan maksud sebuah uraian lisan, pembicara haus selalu memikirkan tanggapan apa yang dinginkan dari para pendengar. Topik dan tujuan pertama-tama merupakan persoalan dasar bagi tema uraian dan wujud tema itu sendiri, dan kedua,topic dan tujuan bertalian sangat erat dengan tanggapan yang diharapkan dari para pendengar dengan mengemukakan tema tadi. Sering terjadi bahwa tujuan yang diinginkan pembicara memengaruhi pula pilihan atas suatu topic tertentu.
C. PENUTUP
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karier yang baik. Dalam sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal kita harus Menciptakan suatu keadaan yang kondusif.
Label:
Tugas Bahasa Indonesia
Cyberbully
Sekilas Tentang Cyberspace
private x public space = cyberspace?
[ bit vs atom ]
Menurut pengertian yang sederhana, public space adalah ruang publik. Ruang yang digunakan oleh publik dan lazim diukur berdasarkan luas atau volume. Pada kenyataan aktual, benda-benda dalam public space berupa wujud fisik, kumpulan molekul dan atom.
Cyberspace (dari yunani: kubernan) adalah ruang maya tanpa batas, imajinatif dan dapat dihayati melalui perwujudan virtual. Cyberspace merupakan ruang yang diwujudkan melalui (jaringan) komputer. Sifatnya digital dan direpresentasikan dalam satuan bit.
[ place without space ]
Seperti halnya hypertext dapat menghilangkan keterbatasan pencetakan halaman kertas, ruang di masa mendatang juga akan dibebaskan dari keterbatasan geografis. Kehidupan ala bit akan semakin mengurangi keharusan berada pada tempat dan waktu tertentu. Tempat itu sendiri menjadi relatif dan virtual sifatnya dapat berada dimana saja. Seseorang tidak perlu membawa badannya (baca: atom) naik mobil pergi ke kantor di tengah kota.Iia bisa log in dari kamar kerja di rumah dan bekerja secara elektronik (baca: bit). Lelah bekerja maka ia segera pergi ke cybermall, membeli barang, ngobrol dengan orang asing, dan barang yang aktual segera dikirim kerumah pada malam hari. Kantornya di rumah dan cybermall di ujung sana bisa hanya berupa satu set pc saja.
[ cyberspace sebagai public space ]
Kenyataan saat ini menunjukkan bahwa makin banyak orang yang saling terhubung melalui komputer dan internet. Cyberspace terbuka penuh untuk digunakan oleh siapa saja. Ia mempunyai potensi sebagai public space.
[ cyberspace menggantikan public space ]
Saat informasi diperlakukan lebih dari sekedar data dua dimensi dan diwujudkan dalam virtual reality. Mekanisme manusiawi (sensor panca indera diteruskan oleh gelombang listrik melalui urat syaraf sampai kepada otak sebagai pusat data) digantikan oleh ritual digital (hubungan langsung computer dengan otak).
[ + cyberspace ]
Demokratis – dapat dinikmati oleh siapa saja dan desentralisasi
Tiga dimensi dengan orientasi kreatif
Tidak mengenal batas jarak, tempat dan waktu
Anti gravitasi
[ - cyberspace ]
Masalah privacy – anonymous
Ethics – code of conduct
Platform – cross communication
B. Cyberbully
Cyberbully merupakan aksi di mana pelaku bertindak di luar batas kepada orang lain dengan cara mengirim atau memposting materi yang dapat merusak kredibilitas, menghina atau melakukan serangan sosial dalam berbagai bentuk, dengan memanfaatkan internet atau teknologi digital lainnya sebagai medianya. Medianya bisa berupa SMS, e-mail, status di facebook, twitter, chatroom dan sebagainya, baik yang melalui komputer ataupun ponsel.
Di sejumlah negara maju, cyberbullying jadi salah satu subyek yang mendapat perhatian cukup serius dari para orang tua dan guru. Mereka khawatir anak-anak yang sering berselancar di internet akan menjadi korban aksi tak bertanggung jawab ini. Penyebab terjadinya cyberbullying bisa jadi karena dendam, kemarahan atau perasaan frustasi.
Bisa juga karena pelaku memang tidak punya kerjaan, sedangkan ‘mainan’ berbau teknologi banyak tersedia di sekeliling mereka jadinya iseng dan ingin mencari keributan. Atau bias jadi, pelaku adalah orang-orang yang di kehidupan nyatanya termasuk golongan ‘tidak dianggap’ atau tidak punya kekuatan, dengan melakukan cyber-bully mereka merasakan bagaimana rasanya jadi “orang yang berkuasa”. Hal yang sangat membahayakan dari cyberbully adalah, orang bisa merasa terlindung di balik anonimitas. Dan terbayangkan, ketika seseorang sudah berpikir ‘ah nggak ada yang tau ini’, maka dia bisa melakukan banyak hal .
Hal-hal yang menyebabkan Cyberbully:
1. Berkomunikasi dengan sembarang orang yang tidak kita kenal dijejaring social.
2. Sembarang mengupload atau mengirim foto ke jejaring social, karena dengan adanya internet foto dapat dengan mudah tersebar kemana-mana.
3. Menaruh email asli pada akun profile jejaring social kita.
4. Membuat password yang sederhana dan mudah di tebak (seperti nama pacr, nama anak, tanggal lahir, dan sebagainya).
5. Memberi password pada orang lain walaupun itu teman dekat kita sendiri.
Contoh-Contoh kasus Cyberbully:
Ketika seorang anak perempuan yang menghina temannya dengan menggunakan akun facebook atau twitter temannya yang lain. Tentu saja hal ini akan menjadi sebuah masalah.
Cyberbullying merupakan proses ketika anak-anak, disiksa, diancam, diganggu, atau dihina oleh anak-anak lainnya melalui internet, telepon seluler atau teknologi interaktif dan digital lainnya.
Cara Pencegahan Cyberbully:
1. Jangan merespon. Para pelaku bullying selalu menunggu-nunggu reaksi korban. Untuk itu, jangan terpancing untuk merespon aksi pelaku agar mereka tidak lantas merasa diperhatikan.
2. Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku cyberbullying akan membuat Anda ikut menjadi pelaku dan makin menyuburkan aksi tak menyenangkan ini.
3. Adukan pada orang yang dipercaya. Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka harus melapor pada orang tua, guru, atau tenaga konseling di sekolah. Selain mengamankan korban, tindakan ini akan membantu memperbaiki sikap mental pelaku.
4. Simpan semua bukti. Oleh karena aksi ini berlangsung di media digital, korban akan lebih mudah meng-capture, lalu menyimpan pesan, gambar atau materi pengganggu lainnya yang dikirim pelaku, untuk kemudian menjadikannya sebagai barang bukti saat melapor ke pihak-pihak yang bisa membantu.
5. Segera blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentuk pesan instan, teks, atau komentar profil, gunakan toolpreferences/privasi untuk memblok pelaku. Jika terjadi saatchatting, segera tinggalkan chatroom.
6. Selalu berperilaku sopan di dunia maya. Perilaku buruk yang dilakukan, seperti membicarakan orang lain, bergosip, atau memfitnah, akan meningkatkan risiko seseorang menjadi korban cyberbullying.
7. Jadilah teman, jangan hanya diam. Ikut meneruskan pesan fitnah atau hanya diam dan tidak berbuat apa-apa akan menyuburkan aksibullying dan menyakiti perasaan korban. Suruh pelaku menghentikan aksinya, atau jika pelaku tidak diketahui bantu korban menenangkan diri dan laporkan kasus tersebut ke pihak berwenang.
C. PENUTUP
Dalam berjejaring social pada saat ini, kita harus lah sangat berhati-hati. Beri peringatan tegas bahwa anda akan mengambil langkah hukum jika aksi tersebut terus berlangsung.
Selanjutnya Anda ajukan keluhan kepada provider internet ataupun operator ponsel yang bersangkutan untuk ditindaklanjuti. Bila tindak cyber bullying sudah mengarah kepada tindak kekerasan, pemerasan atau pelecehan seksual, segera hubungi pihak kepolisian. Biarkan pihak berwajib yang menanganinya.
Benteng utama menangkis tindak cyber bullying tetaplah komunikasi efektif antar anggota keluarga. Perlu dijelaskan efek negatif dari penyertaan data-data pribadi ke dalam halaman situs jejaring sosial. Sebisa mungkin profile akun kita tidak menampilkan informasi yang terlalu jelas tentang tempat tinggal. Sehingga privasi seluruh anggota keluarga dapat terjamin tanpa perlu teror dari pihak manapun.
private x public space = cyberspace?
[ bit vs atom ]
Menurut pengertian yang sederhana, public space adalah ruang publik. Ruang yang digunakan oleh publik dan lazim diukur berdasarkan luas atau volume. Pada kenyataan aktual, benda-benda dalam public space berupa wujud fisik, kumpulan molekul dan atom.
Cyberspace (dari yunani: kubernan) adalah ruang maya tanpa batas, imajinatif dan dapat dihayati melalui perwujudan virtual. Cyberspace merupakan ruang yang diwujudkan melalui (jaringan) komputer. Sifatnya digital dan direpresentasikan dalam satuan bit.
[ place without space ]
Seperti halnya hypertext dapat menghilangkan keterbatasan pencetakan halaman kertas, ruang di masa mendatang juga akan dibebaskan dari keterbatasan geografis. Kehidupan ala bit akan semakin mengurangi keharusan berada pada tempat dan waktu tertentu. Tempat itu sendiri menjadi relatif dan virtual sifatnya dapat berada dimana saja. Seseorang tidak perlu membawa badannya (baca: atom) naik mobil pergi ke kantor di tengah kota.Iia bisa log in dari kamar kerja di rumah dan bekerja secara elektronik (baca: bit). Lelah bekerja maka ia segera pergi ke cybermall, membeli barang, ngobrol dengan orang asing, dan barang yang aktual segera dikirim kerumah pada malam hari. Kantornya di rumah dan cybermall di ujung sana bisa hanya berupa satu set pc saja.
[ cyberspace sebagai public space ]
Kenyataan saat ini menunjukkan bahwa makin banyak orang yang saling terhubung melalui komputer dan internet. Cyberspace terbuka penuh untuk digunakan oleh siapa saja. Ia mempunyai potensi sebagai public space.
[ cyberspace menggantikan public space ]
Saat informasi diperlakukan lebih dari sekedar data dua dimensi dan diwujudkan dalam virtual reality. Mekanisme manusiawi (sensor panca indera diteruskan oleh gelombang listrik melalui urat syaraf sampai kepada otak sebagai pusat data) digantikan oleh ritual digital (hubungan langsung computer dengan otak).
[ + cyberspace ]
Demokratis – dapat dinikmati oleh siapa saja dan desentralisasi
Tiga dimensi dengan orientasi kreatif
Tidak mengenal batas jarak, tempat dan waktu
Anti gravitasi
[ - cyberspace ]
Masalah privacy – anonymous
Ethics – code of conduct
Platform – cross communication
B. Cyberbully
Cyberbully merupakan aksi di mana pelaku bertindak di luar batas kepada orang lain dengan cara mengirim atau memposting materi yang dapat merusak kredibilitas, menghina atau melakukan serangan sosial dalam berbagai bentuk, dengan memanfaatkan internet atau teknologi digital lainnya sebagai medianya. Medianya bisa berupa SMS, e-mail, status di facebook, twitter, chatroom dan sebagainya, baik yang melalui komputer ataupun ponsel.
Di sejumlah negara maju, cyberbullying jadi salah satu subyek yang mendapat perhatian cukup serius dari para orang tua dan guru. Mereka khawatir anak-anak yang sering berselancar di internet akan menjadi korban aksi tak bertanggung jawab ini. Penyebab terjadinya cyberbullying bisa jadi karena dendam, kemarahan atau perasaan frustasi.
Bisa juga karena pelaku memang tidak punya kerjaan, sedangkan ‘mainan’ berbau teknologi banyak tersedia di sekeliling mereka jadinya iseng dan ingin mencari keributan. Atau bias jadi, pelaku adalah orang-orang yang di kehidupan nyatanya termasuk golongan ‘tidak dianggap’ atau tidak punya kekuatan, dengan melakukan cyber-bully mereka merasakan bagaimana rasanya jadi “orang yang berkuasa”. Hal yang sangat membahayakan dari cyberbully adalah, orang bisa merasa terlindung di balik anonimitas. Dan terbayangkan, ketika seseorang sudah berpikir ‘ah nggak ada yang tau ini’, maka dia bisa melakukan banyak hal .
Hal-hal yang menyebabkan Cyberbully:
1. Berkomunikasi dengan sembarang orang yang tidak kita kenal dijejaring social.
2. Sembarang mengupload atau mengirim foto ke jejaring social, karena dengan adanya internet foto dapat dengan mudah tersebar kemana-mana.
3. Menaruh email asli pada akun profile jejaring social kita.
4. Membuat password yang sederhana dan mudah di tebak (seperti nama pacr, nama anak, tanggal lahir, dan sebagainya).
5. Memberi password pada orang lain walaupun itu teman dekat kita sendiri.
Contoh-Contoh kasus Cyberbully:
Ketika seorang anak perempuan yang menghina temannya dengan menggunakan akun facebook atau twitter temannya yang lain. Tentu saja hal ini akan menjadi sebuah masalah.
Cyberbullying merupakan proses ketika anak-anak, disiksa, diancam, diganggu, atau dihina oleh anak-anak lainnya melalui internet, telepon seluler atau teknologi interaktif dan digital lainnya.
Cara Pencegahan Cyberbully:
1. Jangan merespon. Para pelaku bullying selalu menunggu-nunggu reaksi korban. Untuk itu, jangan terpancing untuk merespon aksi pelaku agar mereka tidak lantas merasa diperhatikan.
2. Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku cyberbullying akan membuat Anda ikut menjadi pelaku dan makin menyuburkan aksi tak menyenangkan ini.
3. Adukan pada orang yang dipercaya. Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka harus melapor pada orang tua, guru, atau tenaga konseling di sekolah. Selain mengamankan korban, tindakan ini akan membantu memperbaiki sikap mental pelaku.
4. Simpan semua bukti. Oleh karena aksi ini berlangsung di media digital, korban akan lebih mudah meng-capture, lalu menyimpan pesan, gambar atau materi pengganggu lainnya yang dikirim pelaku, untuk kemudian menjadikannya sebagai barang bukti saat melapor ke pihak-pihak yang bisa membantu.
5. Segera blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentuk pesan instan, teks, atau komentar profil, gunakan toolpreferences/privasi untuk memblok pelaku. Jika terjadi saatchatting, segera tinggalkan chatroom.
6. Selalu berperilaku sopan di dunia maya. Perilaku buruk yang dilakukan, seperti membicarakan orang lain, bergosip, atau memfitnah, akan meningkatkan risiko seseorang menjadi korban cyberbullying.
7. Jadilah teman, jangan hanya diam. Ikut meneruskan pesan fitnah atau hanya diam dan tidak berbuat apa-apa akan menyuburkan aksibullying dan menyakiti perasaan korban. Suruh pelaku menghentikan aksinya, atau jika pelaku tidak diketahui bantu korban menenangkan diri dan laporkan kasus tersebut ke pihak berwenang.
C. PENUTUP
Dalam berjejaring social pada saat ini, kita harus lah sangat berhati-hati. Beri peringatan tegas bahwa anda akan mengambil langkah hukum jika aksi tersebut terus berlangsung.
Selanjutnya Anda ajukan keluhan kepada provider internet ataupun operator ponsel yang bersangkutan untuk ditindaklanjuti. Bila tindak cyber bullying sudah mengarah kepada tindak kekerasan, pemerasan atau pelecehan seksual, segera hubungi pihak kepolisian. Biarkan pihak berwajib yang menanganinya.
Benteng utama menangkis tindak cyber bullying tetaplah komunikasi efektif antar anggota keluarga. Perlu dijelaskan efek negatif dari penyertaan data-data pribadi ke dalam halaman situs jejaring sosial. Sebisa mungkin profile akun kita tidak menampilkan informasi yang terlalu jelas tentang tempat tinggal. Sehingga privasi seluruh anggota keluarga dapat terjamin tanpa perlu teror dari pihak manapun.
Label:
Tugas Bahasa Indonesia
Langganan:
Postingan (Atom)